Monday, October 1, 2012

The Journey to the Past

The journey to the past. Yup, that's it... karena bagaimanapun juga, perjalanan itu mau tak mau menjadi pengalaman pertamaku menghadapi masa lalu yang--mungkin setahun yang lalu--masih kucoba untuk kuhapus dari memori. kalo ga salah, tahun 2006, the last time I ever traveled to Pangandaran, dan mungkin the whole Tanah Pasundan. Yah, satu episode hidupku yang, menurutku punya pengaruh sangat besar menjadikan aku seperti diriku yang sekarang ini. Satu episode yang memerlukan waktu yang amat sangat panjang untuk bisa melewatinya. Bahkan baru tahun ini aku bisa menyelesaikan babak akhir cerita itu. Dan perjalanan ini seperti satu epilog, penutup, dari "Buku Sakit Hati"-ku.

Mungkin aku bisa relate my story to Guns N' Roses' induction to the Rock & Roll Hall of Fame beberapa waktu yang lalu. Dimana semua personel yang hadir, dalam hal ini Slash, Duff McKagan, Steven Adler, Matt Sorum, dan juga Gilby Clarke menekankan bahwa penampilan tersebut merupakan satu chapter penutup dari episode kehidupan mereka bersama GN'R. Dan buat aku, inilah perjalanan yang merupakan penutup dari semua seri Sakit Hati-ku. Ketika rencana perjalanan itu datang, aku merasa mungkin inilah saatnya aku mengkonfrontasi perasaanku sendiri. Aku sendiri tak menyangka dengan apa yang kurasakan disana. Aku menyangka akan terlarut dalam melodrama masa lalu, karena di tempat itulah semua kenangan itu terjadi, dari yang terindah, hingga perpisahan yang teramat menghancurkan. Well, I guess time really heals me. Big time.

Memang, awalnya deg-degan juga. My heart pounding as we enter the city border. Melalui jalanan itu lagi, kota itu, the whole landscape, yang bertahun2 lalu pernah kulewati. Dan tak kupungkiri pula, kalau pikiranku dipenuhi sosoknya yang semakin memburam dikepalaku. Puncaknya adalah ketika aku memasuki pantai Pangandaran... Where all the magic happened... haha.. Dan...... Voilaa... Nothing. No heart breaking, No mellodrama or whatsoever. Sepertinya semua yang pernah kurasakan menghilang. Yang ada hanya nature to enjoy, with whole new friends, whole new life, whole new memory. I could look up to the sky and smile to the sun and the moon, and that was a whole new experience, a whole new episode, with the same ol background setting. I would never thought that Pantai Pangandaran akan menjadi indah lagi dimataku.
Dan mungkin suatu hari nanti, aku bisa menikmati semua keindahan itu bersama keluarga kecilku, my beloved husband, and my lovely little Aby... "My Slashes" :) Terimakasih Ya Rabb untuk hidup yang kumiliki sekarang. Terimakasih Papah atas kesabaran, pengertian dan cintamu. Terimakasih Adek udah jadi anak paling luar biasa buat Mamah. Terimakasih keluargaku telah melengkapi hidupku yang tak sempurna ini.






No comments:

Post a Comment